Share

HARI MERDEKA: Cerita Dibalik Tari Gandrung, Tarian Penutup Upacara Kemerdekaan

Tiara Putri, Jurnalis · Kamis 17 Agustus 2017 11:09 WIB
https: img.okezone.com content 2017 08 17 406 1757660 hari-merdeka-cerita-dibalik-tari-gandrung-tarian-penutup-upacara-kemerdekaan-HFch7owfpE.jpg Ilustrasi (Foto: Antara)

UPACARA peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, akan ditutup dengan pagelaran Tari Gandrung. Tarian ini adalah tarian tradisional dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Tari Gandrung biasanya ditampilkan pada acara seremonial seperti resepsi pernikahan, khitanan, menyambut musim panen, dan yang lainnya. Tarian ini adalah salah satu bentuk penghargaan untuk menyambut tamu yang datang ke acara seremonial tersebut. Tarian ini juga merupakan perwujudan rasa syukur dari masyarakat setelah musim panen.

Menurut cerita yang beredar, tarian ini mengisahkan bagaimana masyarakat Blambangan terpesona kepada Dewi Sri yang dijuluki sebagai dewi padi karena membawa kesejahteraan untuk masyarakat.

Tarian ini dibawakan secara berpasangan antara perempuan, yang biasa disebut penari gandrung dan laki-laki, yang biasa disebut pemaju atau paju. Awal mulanya, tarian dibawakan oleh laki-laki yang didandani seperti perempuan. Namun sering berjalannya waktu, tarian ini mulai beralih dilakukan oleh perempuan.

(Baca Juga: Asyiknya Belajar Langsung Bersama Maestro Seni)

Saat melakukan gerakan, para penari diiringi dengan musik perpaduan budaya Jawa dan Bali. Tata busana dari tarian ini juga sangat khas karena ada pengaruh dari Kerajaan Blambangan. Baju penari biasanya terbuat dari beludru berwarna hitam yang dihias dengan ornamen kuning emas dan manik-manik.

Penari juga mengenakan satu buah kelat di bahu dan pinggang. Tidak lupa penari mengenakan hiasan seperti mahkota yang disebut omprok dan selendang di bahunya. Terkadang penari juga mengenakan satu buah kipas.

Tari Gandrung biasanya berlangsung hingga subuh dan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama yaitu jejer. Di mana sebelum melakukan gerakan, biasanya para penari berjejer menyanyikan beberapa lagu terlebih dahulu.

Tahap kedua adalah paju atau maju. Di tahap ini penari memberikan selendang ke para tamu yang umumnya laki-laki dengan cara dikalungkan ke leher. Penari mulai mengajak para tamu untuk menari bersama dengan ada beberapa gerakan yang terlihat menggoda.

Tahap terakhir dari tarian ini adalah seblang subuh. Setelah selesai dengan tahap paju, penari biasanya beristirahat sejenak. Lalu tarian dilanjutkan dengan gerakan yang perlahan dan penuh penghayatan sambil mengibaskan kipas yang dibawa. Tak lupa gerakan ini juga diiringi dengan gending bertema sedih salah satunya seblang lokento.

(Baca Juga: Budaya Jawa Timuran Sedot Perhatian Mahasiswa Asing di China)

200 penari Jejer Gandrung Kembang Menur tampil mewarnai halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-72 dengan kostum berwarna merah putih dan hitam.

Koordinator Tari Janger Kembang Menur, Suharji menuturkan tarian ini dikembangkan dari Tari Gandrung yang dikreasi sendiri oleh seniman-seniman muda.

Menurut Suharji, biasanya tarian tersebut dibawakan oleh seribu peserta. Namun pada perayaan kemerdekaan kali ini hanya menampilkan 200 peserta. Para penari yang seluruhnya perempuan berasal dari sejumlah SMP dan SMA serta sanggar tari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Suharji bersama tim koordinator penari telah berlatih selama satu pekan itu, dirinya bersama tim juga telah melakukan seleksi dari 900 siswi perempuan yang mendaftar untuk masuk ke tim penari di Istana Merdeka pada 1 bulan lalu.

"Syaratnya yaitu tinggi badan minimum 150 centimeter. Kemudian juga sehat jasmani karena gerakan yang dilakukan secara cekatan," ujar Suharji yang juga berprofesi sebagai Kepala Sekolah SD di Kalikloso, Kecamatan Turi itu.

Para penari mengenakan kostum Gandrung berwarna hitam dan merah dengan selendang merah dan kain panjang hitam serta membawa kipas merah putih dengan hiasan mahkota emas di kepala.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga pernah mengundang penari Gandrung untuk hadir dalam peringatan Sumpah Pemuda 20 Oktober 2016.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini