Share

HARI MERDEKA: Menkes: Masih Ada Ketidakadilan dalam Penyebaran Tenaga Kesehatan di Perbatasan dan Daerah Terpencil

Dewi Kania, Jurnalis · Kamis 17 Agustus 2017 12:53 WIB
$detail['images_title']
Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek (Foto: Dewi/Okezone)

SUDAH 72 tahun Indonesia merdeka, tapi masih banyak tantangan yang dihadapi pemerintah. Terutama dalam hal menyehatkan masyarakat yang tinggal di ujung Sabang-Merauke.

Kesehatan adalah hal yang berharga yang harus terus diupayakan. Dengan kondisi masyarakat yang sehat, kualitas kehidupan bangsa pasti akan baik dan stabil.

(Baca Juga: HARI MERDEKA: 72 Tahun Merdeka, Bidan Terus Berjuang Pangkas Angka Kematian Ibu)

Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila F Moeloek SpM(K) menyadari pentingnya penguatan kualitas kesehatan masyarakat. Pemerintah terus berupaya memberantas penyakit-penyakit dengan prevalensi yang sangat tinggi.

"Basic kehidupan masyarakat yang berkualitas adalah sadar akan kesehatan. Ini penting, kita semua jadikan negara yang kuat dengan kualitas manusia yakni dengan kesehatan," ujar Menkes Nila saat ditemui Okezone di kawasan Sudirman, baru-baru ini.

(Baca Juga: HARI MERDEKA: 72 Tahun Merdeka, Kasus Gizi Buruk & Stunting Masih Jadi ''PR'' Besar Indonesia)

Menkes Nila tak bosan-bosannya berpesan kepada masyarakat untuk melakukan preventif. Semua masyarakat harus menjalani gaya hidup sehat untuk memberantas penyakit.

Hingga pemerintah meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dengan penguatan pendekatan keluarga yang digencarkan. Hal ini harus melekat di benak masyarakat agar dipraktikkan setiap hari.

(Baca Juga: HARI MERDEKA: Mau Ikut Lomba Tarik Tambang? Perhatikan Risiko Kesehatan Ini Dahulu Ya!)

Ada sisi positifnya dari penguatan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendukung masyarakat sehat. Indikator kesehatan masyarakat berdasarkan data Human Development Indicator meningkat 70%.

"Saya harapakan semua masyarakat merencanakan untuk mmembiasakan hidup sehat dari keluarga. Berat badan dijaga betul, kalau ingin punya anak juga harus direncanakan, mulai hamil sampai melahirkan anaknya. Mendidik anaknya dan meningkatkan kesehatan dengan bertanggung jawab," paparnya.

(Baca Juga: HARI MERDEKA: Seru! Pasien Gangguan Kejiwaan Ikuti Lomba Agustusan)

Namun bila diamati, saat ini hanya 20% masyarakat yang paham akan pentingnya kesehatan. Pemerintah tentu terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan sosialisasi.

"Kita terus sosialisasikan kepada masyarakat. Jangan terlalu makan asin untuk mencegah hipertensi. Begitu juga dengan melakukan vaksin untuk mencegah penyakit," imbuhnya.

Belum lagi tantangannya dalam menguatkan kesehatan di Indonesia. Menkes Nila merasa masih ada kurangnya kerja sama lintas sektor.

Terutama di wilayah terpencil dan perbatasan, belum semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Ketidakadilan dalam penyebaran tenaga kesehatan dan perbaikan fasilitas kesehatan terbilang kurang memadai.

Begitu juga dengan fasilitas listrik belum masuk sepenuhnya. Ditambah dengan bidang telekomunikasi tidak cukup baik dan hal lainnya.

"Saya berulang-ulang kali bicara tidak bekerja dan berdiri sendiri. Kami butuh sinergitas lintas sektor. Saya rasa ketidakadilan masih ada. Maka kita dorong untuk perbaiki semuanya," simpulnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)