KANKER masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sayangnya, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan kanker secara tuntas.
Sejauh ini, perawatan untuk penyakit kanker adalah operasi, kemoterapi dan terapi radiasi. Namun, sebenarnya langkah penting dalam pengobatan kanker adalah deteksi dini. Karena, semakin cepat kanker terdeteksi, maka peluang untuk sembuh menjadi lebih besar.
Untuk itu, sejumlah ilmuwan mulai mengembangkan cara akurat dan tepat dalam mendeteksi kanker secara dini. Kabar baiknya, baru – baru ini para ilmuwan telah menemukan cara untuk mendeteksi kanker melalui pelacakan 3D, di mana ini dapat membuka jalan bagi perawatan pasien yang lebih baik.
Melansir dari laman Dailymail, Jumat (23/2/2018), pemindaian ultrasound memberikan tampilan seperti Google Earth. Hal ini membuat dokter mungkin dapat melacak respons kanker terhadap perawatan secara real time, serta mengetahui apakah kanker telah menyebar.
Dengan menghasilkan peta beresolusi tinggi yang dikenal sebagai gambar fotoakustik, teknik ini dapat menghindari kebutuhan akan program komputer yang kompleks. Teknik ini juga memberikan informasi lebih besar daripada gambar dua dimensi saat ini, yang tidak secara akurat menunjukkan seberapa besar perkembangan kanker.
"Karena kesederhanaan dan kemudahan penerapannya, metode ini memungkinkan pencitraan menggunakan berbagai macam sistem eksperimental dan komersial yang ada," ujar penulis studi, Dr Jan Laufer dari The Martin Luther University of Halle-Wittenberg di Jerman.
Para peneliti telah melakukan percobaan dengan menyuntikkan gen yang menghasilkan protein fluoresensi ke dalam usus tikus berpenyakit. Kemudian melepaskan laser pada sel kanker ini, lalu menghasilkan gelombang ultrasound yang menciptakan citra 3D. Para periset percaya bahwa teknik ini bisa digunakan pada kanker lain, tidak hanya usus.
“Metode ini merupakan pendekatan baru yang kuat untuk mempelajari proses seluler dan genetika, karena kesederhanaan eksperimentalnya, dapat diimplementasikan dalam berbagai platform yang ada.”kata Dr Laufer.
Sementara itu, temuan alat pendeteksi kanker 3D ini telah dipublikasikan di jurnal Communications Physics. Dari temuan tersebut pada awal bulan ini, terungkap bahwa obat kanker sedang dalam perkembangan yang bisa menghentikan penyakitnya. Obat yang tidak disebutkan namanya itu menargetkan enzim spesifik yang memicu penyebaran kanker.
Sebuah studi oleh Universitas Uppsala menemukan, hal ini dilakukan dengan mengikat selaput sel yang berkembang dengan cepat, membasmi 'mekanisme bertahan' kanker dan mencegah sel kanker menempel pada protein yang mereka butuhkan untuk berkembang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(hel)