Share

Bukit Masbait, Tempat Perayaan Jumat Agung Umat Kristiani dan Simbol Toleransi di Kepulauan Kei

Tiara Putri, Jurnalis · Jum'at 30 Maret 2018 05:02 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 29 406 1879807 bukit-masbait-tempat-perayaan-jumat-agung-umat-kristiani-dan-simbol-toleransi-di-kepulauan-kei-3dWGykkvH9.jpg Bukit Masbait di Kepulauan Kei (Foto: Tiara Putri/Okezone)

DI hari Jumat Agung atau Wafat Isa Almasih yang jatuh pada hari ini, Jumat (30/3/2018), umat Kristiani akan pergi ke gereja untuk menjalankan ibadat. Namun ada pula yang memilih untuk mengunjungi wisata sejarah seperti yang dilakukan oleh umat di Kepulauan Kei, Maluku. Di sana para umat biasanya pergi ke Bukit Masbait atau disebut juga Bukit Kelanit.

Bukit doa itu terletak di Desa Kelanit, Kabupaten Maluku Tenggara. Desa itu memang dihuni oleh masyarakat yang beragama Katolik. Akan tetapi, bukit doa dijaga bersama oleh masyarakat baik yang Kristiani maupun non Kristiani. Sekadar informasi, bukit doa dikelilingi oleh tiga desa yang penduduknya memiliki agama berbeda.

 (Baca Juga: Terpesona 2 Tingkat Air Terjun Barubu di Pasangkayu Sulawesi Barat)

Selain Desa Kelanit, ada desa Protestan yaitu Ohoi Dertavun, desa Muslim yaitu Letman, Dunwahan, dan Sitngohoi. Penduduk desa secara bersama-sama menjaga bukit doa tanpa memandang agama. Mereka secara bergantian juga menjaga kebersihan bukit doa. Maka rasanya tak salah bila Bukit Masbait dianggap sebagai simbol toleransi di Kepulauan Kei.

Menurut penuturan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, Budhi Toffi, bukit doa ini sudah ada sejak tahun 1980-an.

"Dari dulu tempat ini sudah digunakan sebagai tempat untuk pertapaan dan meditasi. Tempat doa untuk seluruh umat karena mereka percaya Tuhan selalu berada di tempat tinggu," tuturnya saat Okezone bersama rombongan Kementerian Pariwisata berkunjung belum lama ini.

  (Baca Juga: Kebanggaan Alya Nurshabrina pada 2 Wanita Indonesia yang akan Taklukkan Puncak Gunung Everest)

Bukit Masbait memang berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Menjelang Hari Raya Paskah, banyak wisatawan Kristiani terutama Katolik yang datang untuk berziarah.

Di hari Jumat Agung, di bukit doa itu memang rutin dilaksanakan prosesi jalan salib dalam bentuk drama. Drama akan berakhir tepat di atas bukit yang menjadi simbol gunung Golgota (tempat Yesus Kristus di salib) pada pukul 3 sore. Pada saat itu ribuan umat Kristiani dari seluruh penjuru Kepulauan Kei akan memenuhi bukit doa, bahkan sampai ada yang tidak bisa naik karena terlalu padat.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sejumlah umat biasanya berdoa di tempat-tempat perhentian dari rangkaian jalan salib. Ada pula Goa Maria di bagian bawah. Pada saat itu, biasanya jalan-jalan di sekitar desa akan sangat sepi dari kendaraan karena umat fokus berdoa sementara umat Muslim menjaga rangkaian prosesi.

  (Baca Juga: Gunung Everest Jadi Rangkaian Terakhir 2 Wanita Indonesia Gapai Seven Summits Dunia)

 

Satu hal menarik yaitu di bagian puncak bukit berdiri sebuah menara yang di atasnya terdapat Patung Yesus Memberkati setinggi tiga meter. Patung menghadap ke arah timur dan bisa berputar mengikuti arah angin. Patung langsung diberikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2000 sebagai hadiah dan lambang perdamaian.

Sebagaimana diketahui pada masa itu (1998-2000) daerah Maluku terjadi konflik sosial termasuk dalam hal agama. Akan tetapi di Pulau Kei kondisi itu tidak terjadi. Masyarakat bebas beraktivitas tanpa takut diserang oleh mereka yang berbeda agama.

  (Baca Juga: Serunya Jelajah Wisata Budaya ke Istana Maimun Sumatera Utara)

Konon, patung yang dikirim langsung dari Roma itu berasal dari salah satu ruangan di Basilika St. Petrus. Ruangan itu sebelumnya tidak pernah dibuka dan ketika Paus Yohanes Paulus II menemukan patung tersebut langsung dikirim ke Pulau Kei. Setibanya di Pulau Kei, patung langsung diarak ke seluruh bagian pulau bahkan hingga ke Pulau Aru.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini