Share

Mematikan Alarm dan Kembali Tidur Membuat Tubuh Lemas

Agregasi Solopos, Jurnalis · Jum'at 17 Agustus 2018 23:00 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

ALARM banyak diandalkan orang untuk membuatnya bangun di pagi hari. Namun terkadang suara alarm yang berisik membuat orang tergoda untuk mematikannya dan kembali melanjutkan tidur.

Tombol snooze yang digunakan untuk menghentikan alarm sejenak bisa diatur antara 5 hingga 30 menit dan lebih. Tetapi, siapa sangka menekan tombol snooze tersebut berdampak buruk bagi kesehatan.

Dikutip dari The Independent, Jumat (17/8/2018), tim medis dari Sleep Clinic Services menyebut kebiasaan menekan tombol snooze dapat menyebabkan bertambahnya inersia. Inersia merupakan rasa kaget dan pusing yang diderita banyak orang ketika bangun tidur.

Kondisi tersebut biasanya terjadi sekitar 15 hingga 30 menit setelah bangun tidur. Hal itu disebabkan karena anggota tubuh belum sepenuhnya tersadar. Nah, kebiasaan menunda bangun dan memilih tidur lagi selama beberapa menit setelah alarm berbunyi itulah yang menyebabkan sakit kepala.

 

Efeknya, tubuh bakal terasa lemah dan tak bertenaga. Bahkan, dalam kondisi terburuk Anda bakal merasa mengantuk sepanjang hari. Ketika menekan tombol snooze dan kembali tidur, tubuh kembali melepaskan hormon yang membantu untuk terlelap. Namun, fase tidur bakal terganggu ketika alarm berbunyi kembali.

Itulah sebabnya mulai hari ini sebaiknya Anda berhenti menekan tombol snooze saat alarm berbunyi. Segeralah bangun agar tubuh terasa bugar. Bila perlu, minum secangkir kopi untuk menghalau rasa kantuk dan lemas. Lanjutkan dengan olahraga ringan agar tubuh tetap segar sepanjang hari.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)