Share

Mengenal Sindrom Brugada yang Bisa Sebabkan Pria Asia Meninggal Mendadak

Tiara Putri, Jurnalis · Kamis 27 September 2018 13:16 WIB
$detail['images_title']
Sindrom brugada sebabkan kematian mendadak (Foto:Ist)

TIDAK ada orang yang ingin memiliki penyakit jantung. Sebab masalah pada jantung dapat membuat seseorang kehilangan nyawanya secara mendadak. Penyakit pada jantung bisa terjadi karena pola hidup tidak sehat maupun kelainan bawaan alias genetik. Salah satunya adalah sindrom Brugada atau yang dikenal sebagai sindrom kematian mendadak.

Sindrom Brugada adalah gangguan jantung langka yang menyebabkan henti jantung dan sering berakibat fatal. Menurut profesor kedokteran Samy Claude Elayi, MD, sindrom ini merupakan kelainan genetik yang menyebabkan gangguan irama jantung.

 Serunya Bumil Raisa Liburan di Melbourne, ke Mana Aja?

"Jantung adalah otot yang berkontraksi dengan setiap detakan dan didorong oleh sinyal listrik. Dalam sindrom Brugada, salah satu saluran listrik jantung yang berfungsi sebagai natrium dan kalsium menjadi abnormal sehingga dapat menciptakan sirkuit pendek dan ritme abnormal," ujar Dr Samy seperti yang dikutip Okezone dari Health, Kamis (27/9/2018).

Irama abnormal itu disebut aritmia ventrikel yang mencegah jantung memompa darah secara teratur. Pada gilirannya, darah dicegah untuk mencapai otak dan seluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan pingsan, kejang, kesulitan bernapas, atau kematian mendadak bila jantung berhenti total. Sayangnya, sindrom Brugada jarang terdiagnosis karena jarang ditemukan.

 

Walaupun hanya memengaruhi sekira 5 dari 10.000 orang, namun pria muda keturunan Asia perlu mewaspadainya. Sindrom ini sering ditemukan di Jepang dan negara Asia Tenggara. Selain itu, sindrom Brugada memengaruhi lebih banyak pria daripada wanita, dengan rasio sekitar 10 banding 1.

Sindrom Brugada bersifat genetik dan hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebabnya. Hanya saja Dr Samy memperingatkan agar setiap orang lebih waspada jika ada anggota keluarga yang meninggal secara mendadak dengan alasan yang sulit dijelaskan. Terlebih abnormalitas jantung karena sindrom ini dapat berkembang setiap saat sepanjang hidup.

 Nyeleneh, Menu Ini Terbuat dari Mi Instan! Dari Es Doger hingga Mi Goreng Kopi

Gejala-gejalanya bisa terjadi pada siapapun dan dalam usia berapapun. Biasanya gejala terjadi ketika sedang beristirahat atau tertidur. Pada bayi baru lahir, sindrom Brugada kadang-kadang menjadi penyebab sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Namun, pada orang dewasa sindrom ini biasanya terjadi di usia 40-an tahun.

Tidak ada obat yang bisa mengatasi sindrom Brugada. Bahkan sindrom ini hanya dapat diidentifikasi dengan penggunaan elektrokardiogram atau EKG yang biasanya hanya dilakukan ketika terjadi palpitasi jantung, sesak napas, atau gejala aritmia lainnya. Meski begitu tak sedikit pasien dengan sindrom Brugada yang dapat hidup normal. Mereka hanya perlu memerhatikan faktor-faktor yang dapat memicu kambuhnya sindrom seperti obat antidepresan tertentu dan obat anestesi, serta demam tinggi yang dapat mengganggu sinyal listrik di jantung.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ndr)