SAAT ini ada berbagai macam diet yang asal dilakukan oleh banyak orang, salah satunya diet rendah karbohidrat tinggi lemak. Masyarakat menganggap diet jenis ini mampu menurunkan berat badan, tapi ada risiko berbahaya jika dilakukan tidak tepat.
"Tiba-tiba ada tren kita tidak makan karbo atau rendah tapi lemak tinggi, ini bisa menghilangkan lemak tubuh, akhirnya lemak dalam tubuh terpakai, terjadi penurunan berat badan. Namun, diet ini harus digunakan orang yang tepat kalau salah, bisa bahaya, lemak yang kita konsumsi kita tidak tahu jenis lemaknya, dan terakumulasi dalam tubuh," jelas dr. Yudistira Panji Sentosa SpPD-KKV, dalam Diskusi Diet dan Olahraga yang Salah sebabkan Serangan Jantung di RS Awal Bros, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.
Video Anjing Isap Puting Majikannya, Netizen Malah Gagal Fokus
Menurut pemaparan Yudistira, lemak yang tertimbun dalam tubuh, jika banyak menumpuk di otak maka risiko penyakit stroke, di mata risiko kebutaan, sementara di jantung bisa terkena serangan jantung. Sayangnya, kita tidak bisa mengetahui lemak akan tertimbun di mana.
Untuk itu, menurut Yudistira, diet tinggi lemak harus dievaluasi, seperti lemak apa yang diasup, karena bisa jadi meningkatkan LDL, maka harus diawasi oleh dokter, dan dilaksanakan pada batas waktu tertentu. Dengan diet tinggi lemak memang bisa kurus, tapi berdampak kolesterol tinggi, pelaku diet bisa terjangkit penyakit tidak menular lebih dini, dan terjadi sumbatan di pembuluh darah.
Selain diet, kita harus tetap berolahraga, tapi tidak asal berolahraga karena tingkat kebugaran tiap orang berbeda. Uniknya sekarang orang awam sering mengikuti perlombaan lari berkilo-kilometer, tidak salah memang, tapi menurut Yudistira harus ada pelatihan terlebih dahulu, melakukan pemanasan, dan setelahnya baru pendinginan, jika tidak jantung bisa down.
Ketika Gal Gadot hingga Nicki Minaj Berhijab, Adam Levine Berpeci dan Snoopdogg Pakai Baju Koko
"Untuk bisa diet dan sehat, pertama kali kenali diri dulu apakah bisa mengiktui diet tersebut, kalau ada keturunan kolesterol makan tinggi lemak bisa bahaya, perlu dicari tahu diet yang dipilih cocok atau tidak, target turun berat badan pun jangan muluk-muluk, tubuh ada auto regulasi kalau turun 10 kilo, satu hingga dua bulan kemudian bisa naik 11 kilo, turun satu dua kilo lebih baik, penting untuk dikombinasikan dengan olahraga jangan memaksa kemampuan tubuh," pungkas Yudistira.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ndr)