JIKA anak-anak zaman dahulu saat ditanya apa cita-citanya, kebanyakan pasti menjawab ingin menjadi dokter, guru, tentara, pilot, dan profesi lain pada umumnya.
Akan tetapi sekarang, Tidak sedikit anak-anak yang menyebutkan profesi sebagai vlogger atau biasa juga disebut "Youtuber" sebagai cita-cita yang ingin diraih.
Ya, tidak dipungkiri memang sekarang di era digital seperti ini, pilihan "berkarir" sebagai vlogger semakin hits dan melejit mengingat semua orang mengakses informasi melalui platform media.
Walau tampak seperti hanya sebagai kegiatan cuap-cuap di depan kamera lalu menunggah videonya ke platform media sosial. Menjadi vlogger yang sukses, butuh kerja keras dan trik tersendiri di dalamnya. Lalu bagaimana agar bisa menjadi seorang vlogger sukses? Tenang, berikut di bawah ini ulasan tujuh rahasia jadi vlogger sukses.
(Baca Juga:Seruput Nikmatnya Aneka Kopi Nusantara, Kopi Garut hingga Khas Tanah Rencong)
Kolaborasi
Trik pertama yang bisa dilakukan ialah dengan berkolaborasi, cari orang dengan ketertarikan yang sama, subscriber akun vlog nya, lalu ajak bicara soal kolaborasi. Tapi ingat, dalam mengajak kolaborasi dengan vlogger lain tetap harus realistis. Jika kita masih memiliki 10 orang pengikut, jangan nekat untuk mengajak kolaborasi vlogger yang sudah memiliki jutaan pengikut karena sejatinya mereka tidak akan menghiraukan ajakan kolaborasi tersebut. Ajaklah vlogger yang levelnya sejajar dengan kita.
Dekati brand yang digunakan
Untuk masalah pendapatan, YouTuber atau vlogger selain mendapatkan penghasilan dari iklan yang mengalirkan layanan dalam video yang diunggah, kini sebagian besar pendapatan berasal dari penawaran kemitraan merek yang menguntungkan. Mengingat sekarang ada jutaan vlogger, jadi lebih sulit mendapatkan persentase keuntungan hanya dari iklan. Jadi, kuncinya adalah mendekati merek atau brand yang kita sukai dan suguhkan ide konten yang akan sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak. Inilah "uang" yang sesungguhnya.
Hargai konten diri sendiri
Tidak mudah memang untuk mengetahui berapa banyak konten video kita yang bernilai ketika baru memulai, itulah sebabnya mengapa disarankan untuk menggunakan organisasi seperti Bluebook, yang menilai konten yang kita unggah berdasarkan jumlah pelanggan dan pemirsa yang menonton. Jika tidak, maka bisa saja konten tersebut akan berakhir di bawah atau over charge. Lagi pula, produk "konten" ini adalah sesuatu yang kita sendiri yang menemukannya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya