Share

Hasil Rapor Anak Tak Memuaskan? Jangan Dibandingkan dengan Anak Lain, Dampaknya Berbahaya!

Muhammad Sukardi, Okezone · Selasa 18 Desember 2018 11:12 WIB
https: img.okezone.com content 2018 12 18 196 1992762 hasil-rapor-anak-tak-memuaskan-jangan-dibandingkan-dengan-anak-lain-dampaknya-berbahaya-VmHZUSWU2x.jpg Jangan membandingkan hasil rapor anak dengan anak lain (Foto: Workingmother)
A A A

BARU terima hasil rapor anak? Bagaimana dengan hasilnya, sesuai dengan apa yang Anda bayangkan atau malah jauh dari prediksi?

Ya, minggu-minggu ini sekolah sudah memberikan hasil rapor untuk semester akhir Tahun Ajaran 2018. Mungkin Anda mengharapkan anak Anda bisa mendapat nilai yang terbaik, bahkan bisa menjadi juara kelas. Tapi, bagaimana jika tidak sesuai harapan?

Tak sedikit juga dari orangtua yang "gemar" membandingkan hasil rapor anak sendiri dengan orang lain. Ya, mungkin dengan maksud supaya si anak termotivasi untuk bisa memberikan hasil rapor yang baik. Tapi, menurut Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi., hal tersebut malah akan berdampak buruk pada psikologis anak.

 BACA JUGA:

Viral Bule Rusia Dinikahi Pria Muntilan, Psikolog: 'Yang Penting Buat Wanita Adalah Kenyamanan'

"Membandingkan anak dengan anak lain atau saudaranya sekali pun entah soal kecerdasan, prestasi, kemampuan olah raga, seni, pertumbuhan, perilaku, atau apa pun bentuknya akan berakibat buruk pada psikologis anak," papar Psikolog Meity ada Okezone, Selasa (18/12/2018).

Psikolog yang biasa disapa Mei itu melanjutkan, mungkin orangtua tidak bermaksud buruk atau jelek, karena biasanya orangtua melakukannya agar anaknya lebih semangat dan mau berkompetisi sehingga lebih terpacu untuk berprestasi atau lebih unggul. Namun, jangan salah hal itu justru akan memberikan berbagai emosi negatif pada anak bila hal itu terus-menerus dilakukan.

Psikolog Mei coba menjelaskan dampak buruk membandingkan anak dengan orang lain sebagai berikut;

 

Anak bisa stres

Hal ini terjadi karena si anak merasa terbebani tidak bisa memenuhi harapan orangtuanya.

Anak tidak percaya diri

Ini yang kemudian membuat si anak memilih menghindar karena merasa lelah dibandingkan terus menerus, akibatnya dia jadi lebih tertutup dan nggak mau bergaul dengan lingkungan sosialnya

Anak lebih cuek atau acuh

Efek ini bisa terjadi karena anak kesal dibandingkan terus sehingga dia bukannya berusaha malah marah, makin males, nggak peduli karena merasa usahanya nggak ada hasil jadi percuma saja. Si anak juga merasa tidak akan bisa memuaskan orangtuanya lagi

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Anak memiliki konsep diri yang rendah terhadap dirinya

Jadi, walau pun si anak sudah berusaha, dia merasa tidak dihargai sehingga tidak ada rasa percaya diri dan dia akan mengembangkan pemikiran bahwa dia tidak akan pernah mampu

Menjauh dari orangtua

Dampak ini mungkin yang paling menakutkan. Bisa terjadi karena orangtua dianggap menjadi sumber kesakitan bagi dirinya sehingga dia mulai menjaga jarak dari orangtuanya. Si anak jadi tidak percaya dengan orangtuanya lagi

 BACA JUGA:

Apakah Minum Bubble Tea Itu Menyehatkan?

Terjadi persaingan negatif

Hal ini bisa terjadi entah dengan org lain atau saudaranya sendiri. Sebab, si anak merasa terus dibandingin, alhasil dia menjadi benci dengan yg dibandingkan. Jadi, anak malah agresif karena kesal atau marah

Selain hal di atas, Psikolog Mei menambahkan, dampak yang lebih buruk adalah anak merasa di bully, karena dia menjadi tidak nyaman dengan dirinya sendiri, kepercayaan diri jadi rendah, merasa tidak berharga, dan si anak melable dirinya sebagai anak yang tidak bisa atau tidak mampu.

Sehingga yang penting dilakukan oleh orangtua adalah apabila mau membandingkan, maka bandingkanlah si anak dengan dirinya sendiri (kemampuan yang ada di dalam diri anak itu) misal hal positif yang ada di dalam dirinya.

"Contoh sederhananya seperti ini; Wah, kakak kalau lebih rajin belajar pasti nilainya lebih bagus dari yg minggu lalu atau wah kakak hebat hari ini bisa membaca dengan cukup baik, besok pasti bisa lebih lancar lagi," tambah Psikolog Mei.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini