DALAM hidup, terkadang ada peristiwa yang tidak bisa dijelaskan dari segi ilmu pengetahuan. Salah satunya tentang mati suri. Istilah ini digunakan pada seseorang yang sudah dinyatakan meninggal oleh dokter tapi kemudian hidup kembali. Peristiwa ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan pengalaman spiritual.
Tak jarang orang-orang yang mengalami mati suri mengatakan bila dirinya serasa dibawa ke alam lain untuk melihat kehidupan. Ada pula yang dapat melihat kondisi di sekitarnya saat mati suri namun orang lain tidak menyadari kehadirannya. Maka dari itu, mati suri sering dianggap sebagai peristiwa keluarnya roh dari tubuh.
Dari segi medis, kondisi mati suri disamakan dengan near death experience (NDE) alias pengalaman mendekati kematian. Dalam keadaan ini, biasanya detak jantung seseorang sudah tidak terdeteksi namun otaknya masih berfungsi meskipun dalam tingkat yang sangat rendah. Selain itu, aktivitas sel-sel tubuh dan organ pun sebenarnya masih ada tetapi sangat minimal.
Baca Juga: Abaikan Pengobatan Kusta, Waspadai Tangan Bisa Buntung
Merangkum berbagai sumber, Sabtu (9/2/2019), ada beberapa aktivitas yang terjadi di dalam otak sehingga membuat seseorang mengalami mati suri. Berikut ulasannya seperti yang dirangkum Okezone:
Fase tidur
Sejumlah ahli menduga fase tidur Rapid Eye Movement (REM) atau fase nyenyak turut memengaruhi seseorang mengalami mati suri. Pada fase ini, otot utama mengalami kelumpuhan otot serta sistem pernapasan dan gerakan mata berjalan lebih cepat. Ketika terjadi gangguan pada fase ini, seseorang dapat mengalami kelumpuhan sementara yang menghalanginya untuk bangun dari tidur.
Selain itu, mati suri juga dikaitkan dengan halusinasi penglihatan atau pendengaran di masa peralihan dari tidur menuju kesadaran maupun sebaliknya. Terdapat kemungkinan otak mencampurkan kondisi tidur dengan kondisi sadar. Dengan begitu seseorang dibuat bingung dengan keadaannya. Dia bisa saja memiliki perasaan dikelilingi cahaya, terpisah dari dirinya, dan tidak mampu bergerak meski merasa sadar.
Baca Juga: Hari Pers Nasional, Ini 7 Promo yang Bisa Dinikmati Wartawan
Gas karbondioksida
Keberadaan gas karbondioksida di tubuh dikatakan turut memengaruhi kesadaran seseorang. Ada penelitian yang mengatakan gas karbondioksida memberikan pengaruh pada keseimbangan bahan kimia di otak. Ketika keseimbangan kimia terganggu, hal itu dapat memengaruhi otak sehingga merasa melihat cahaya, terowongan, atau kematian.
Pengalaman mati suri terkait gas karbon dioksida dapat dialami seseorang yang selamat dari serangan jantung. Sebab saat mengalami serangan jantung, konsentrasi karbondioksida terbilang berlebih dalam napas dan kalium dalam darah.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(tam)