Share

Passion Dolly, Robot Seks dengan Ukuran Payudara 32E

Rahma Yulita, Okezone · Sabtu 23 Februari 2019 04:00 WIB
https: img.okezone.com content 2019 02 22 612 2021675 passion-dolly-robot-seks-dengan-ukuran-payudara-32e-gTFqcaKPPw.jpg Robot seks dengan ukuran payudara besar (Foto:Metro)
A A A

SEMAKIN berkembangnya zaman, semakin banyak pula berbagai macam hal-hal baru dibuat. Seperti mulai banyak bermunculan gadget canggih, hingga robot yang bisa membantu manusia. Terlebih lagi, robot yang semakin banyak dipasarkan pada saat ini bukan hanya bisa membantu manusia saja, tetapi juga menyerupai manusia!

Seperti yang dilansir Mirror, sebuah boneka seks robot silikon dengan payudara berukuran 32E, disewakan di rumah pelacuran di Irlandia. Robot ini bisa disewa sekira Rp1,5 juta per jam atau hampir Rp800.000 per setengah jam. Operatornya menjanjikan robot ini sebagai “boneka seks paling realistik” di Irlandia. Boneka yang terlihat sangat realistis ini memiliki kerangka logam dan dapat dipelintir ke posisi apa pun yang diinginkan oleh si penyewa.

Sejak boneka itu tiba di rumah pelacuran yang terletak di Dublin, kurang dari sebulan, puluhan pengunjung telah mengunjungi wanita tiruan bernama Passion Dolly ini. Tubuhnya yang memiliki berat sekira 50 kg ini diimpor dari Amerika dan memiliki kerangka logam yang dilapisi silikon dan mampu merespons getaran yang bergerak seperti manusia.

Dalam sebuah laporan minggu ini, Foundaton for Responsible Robotics mengatakan bahwa, boneka seks berbasis android akan menjadi hal yang umum untuk 10 tahun ke depan.

Iklan di situs web dewasa mengatakan, “Apakah Anda membuang-buang uang untuk membayar wanita yang diajak seks atau menonton film porno? Mengapa tidak bersenang-senang berhubungan seks dengan gadis paling cantik kapan pun Anda mau dan sebanyak yang Anda inginkan? Passion Dolly adalah boneka seks ultra-realistis untuk kesenangan seks Anda.”

“Boneka seks robot ini terbuat dari TPE atau silikon medis dan memiliki kerangka logam sebagai struktur internal untuk memungkinkan Anda menekuk dan memutar tubuh, kepala, lengan, dan kaki boneka untuk berpose dalam posisi seksual yang Anda inginkan,” masih tulis iklan tersebut.

Boneka seks robot ini disewa per jam oleh dua pekerja seks Eropa Timur yang memungkinkan pria membayar untuk menghabiskan waktu bersamanya, tetapi tidak mengeluarkannya dari tempat itu.

Ketika para pria tiba, mereka dibawa ke ruangan yang remang-emang, tempat Passion Dolly diletakkan di tempat tidur dengan kondom dan tisu yang telah disediakan.

“Beberapa dari mereka agak kesepian, beberapa memiliki masalah sosial tentang berinteraksi dengan wanita, sementara yang lain memiliki ketertarikan kepada boneka," kata si pemilik.

Para penulis laporan dari Foundation for Responsible Robotics menyatakan bahwa robot dapat mendorong objektifikasi, pelecehan, pemerkosaan dan pedofilia. Namun, mereka juga mengklaim bahwa robot ini dapat memberikan bantuan bagi orang-orang yang merasa sulit untuk memiliki hubungan intim, seperti orang-orang di panti jompo, orang dengan demensi atau orang cacat.

Laporan tersebut mengklaim bahwa boneka seks realistis akan menjadi hal biasa selama 10 tahun ke depan, tetapi itu akan memakan waktu 50 tahun sebelum mereka dapat bergerak dan berbicara secara spontan dan memiliki ekspresi wajah yang terlihat benar-benar seperti manusia.

Saat ini ada lima pembuat robot seks di seluruh dunia, dengan harga mulai dari Rp71 juta-Rp210 juta untuk model yang lebih “mewah”.

Sebuah survei di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini terhadap 100 orang menemukan bahwa dua pertiga pria berusia 20 sampai 61 akan berhubungan seks dengan robot, dibandingkan dengan sepertiga wanita. Namun, para ahli mengklaim para politisi dan masyarakat perlu berurusan dengan masalah etika yang akan ditimbulkan oleh robot seks terhadap masyarakat dan hubungan.

Seorang professor kecerdasan buatan dan robotika di Universitas Sheffield, Noel Sharkey dan seorang asisten professor etika dan teknologi di sebuah Universitas di Belanda, Dr. Aimee van Wynsberghe mengatakan pemerintah perlu memperkenalkan undang-undang untuk menghentikan penyalahgunaan teknologi ini.

"Ada yang mengatakan lebih baik memperkosa robot daripada seseorang, tetapi yang lain berpikir itu akan mendorong pemerkosaan," ujar Prof. Sharkey.

Sharkey juga ingin melihat pemerintah mengambil tindakan untuk menghentikan robot seks pedofil memasuki Inggris (UK). "Saya akan mengatakan harus ada larangan impor pada mereka," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ndr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini