Share

Kanjeng Sepuh, Lakon Terbaru Program Indonesia Kita

Gabriel Abdi Susanto, Jurnalis · Sabtu 23 Maret 2019 12:27 WIB
https: img.okezone.com content 2019 03 23 406 2033943 kanjeng-sepuh-lakon-terbaru-program-indonesia-kita-gD18u7WI3W.jpeg Pentas Kanjeng Sepuh di Taman Ismail Mazuki, Jakarta (Foto: Abdi Okezone)

KISAH pencarian titisan Arjuna dan Srikandi yang akhirnya berakhir dan ditemukan dalam diri 'Kanjeng Sepuh' tampaknya menjadi alur utama dalam pentas ke-31 Program Indonesia Kita yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019.

Dalam pentas teater yang berdurasi kurang lebih 4 jam ini, Sutradara Sujiwo Tejo yang memerankan diri sebagai Ndoro atau Kanjeng Sepuh hendak mengajak para penonton merefleksikan kondisi dunia kita saat ini. Kini semua orang sudah teracuni oleh sifat-sifat dewasa kita yang cenderung mengotakkan, curiga, penuh prasangka dan sulit terbuka pada perkembangan yang terjadi.

"Kita harus kembali ke sifat kanak-kanak kita yang dulu tak pernah curiga dengan siapa saja serta berkawan dengan siapa saja,"ujar Kanjeng Sepuh.

 BACA JUGA : Viral Penjual Bakmi Cantik di Pluit yang Bikin Gagal Fokus

Karena itu tampilan layar di awal saat teater ini dibuka muncullah adegan anak-anak dengan latar belakang kuburan. Gambaran kuburan pun dalam beberapa sesi menjadi simbol betapa rumitnya hidup manusia bernyawa karena penuh dengan intrik dan selalu bertengkar. Kuburan menjadi simbol kedamaian dimana semua perbedaan sudah tak lagi menjadi persoalan. Kuburan tempat anak-anak bermain menjadi simbol bahwa ruang seperti inilah yang dibutuhkan manusia zaman kini.

Semar yang menjadi ikon (diperankan oleh Butet Kartaredjasa) dan menitis pada pria tua yang tak pernah menjadi perhatian (Marwoto) siapa saja tampil beberapa kali melewati panggung sambil mendorong mainan anak-anak, hanya itu. Sementara adegan dibuat 'freeze' alias para pemain membeku. Ya, adegan ini melambangkan betapa sifat kanak-kanak yang dimunculkan oleh Kaki Semar merupakan simbolisasi betapa manusia zaman kini butuh kembali ke sifat kanak-kanak itu.

Dan sifat kanak-kanak yang sudah ditanam di dalam diri 'Kanjeng Sepuh' itulah yang membuat dirinya terpilih sebagai titisan Arjuna dan Srikandi (diperankan Yu Ningsih). "Arjuna pandai memanah, arti manah adalah hati. Jadi dia pandai memasuki hati,"ujar Kanjeng Sepuh.

Lakon Kanjeng Sepuh di tampilan perdana di 2019 ini tak ketinggalan memunculkan duet Cak Lontong dan Akbar yang berhasil mengocok perut hadirin dengan lawakan-lawakan khas Cak Lontong. Wisben, Juned serta Marwoto makin menambah ger suasana sembari kita semua diajak berpikir serius tentang diri kita. 

"Pentas Indonesia Kita, kini semakin terasa relevan untuk mengajak, menemukan dan menumbuhkan kembali kepekaan, kesadaran, dan kemanusiaan kita,"ujar Butet Kartaredjasa penggagas dan tim kreatif Indonesia Kita.

 BACA JUGA : 5 Pesona Wu Jing yang Dinobatkan Jadi Pria Paling Tampan Asia

Bakal tampil kedua kali di Hari Sabtu, 23/3/2019, Lakon Kanjeng Sepuh menampilkan Wulan Guritno, Soimah dan kelompok penyanyi perempuan bergaya tua dari Solo, Sahita menjadikan ibadah kebudayaan, istilah Butet, menjadi tampilan yang menyegarkan dan memanusiakan

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini