Share

Ini Cara yang Tepat untuk Atasi Ejakulasi Dini, Pria Kembali Perkasa!

Amanda Rahmadianti Syafira, Jurnalis · Minggu 07 April 2019 01:00 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Vicare)

Ejakulasi dini (PE) adalah suatu kondisi yang membuat seseorang ejakulasi sebelum dia berniat melakukannya. Pria mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki adanya kontrol ketika mereka ejakulasi.

Untuk mendiagnosis PE, dokter biasanya memulai dengan mengajukan pertanyaan seperti berikut:

Berapa lama mengalami masalah PE? Kapan itu dimulai? Berapa lama waktu antara penetrasi dengan ejakulasi? Seberapa tertekan perasaannya tentang situasi tersebut? Seberapa tertekan perasaan pasangannya? Apakah ada psikologis, masalah emosional, atau hubungan yang menjadi perhatian?

Terkadang, pria juga mengisi kuesioner seperti Alat Diagnostik Ejakulasi Dini (PEDT) selama kunjungan mereka.

ejakulasi dini

Dokter juga membaca riwayat medis pria dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan lainnya yang juga menyababkan PE.

Seperti dilansir dari ISSM, Minggu (7/4/2019). Setelah diagnosis dibuat, PE biasanya diobati dengan terapi seks, obat-obatan, atau kombinasi dari dua pengobatan tersebut.

Terapi Seks

Seorang terapis seks dapat mendidik seorang pria dan pasangan mereka tentang fungsi ejakulasi dan mengapa PE mungkin terjadi. Waktu rata-rata antara penetrasi dan ejakulasi adalah 5 sampai 7 menit.

Selain itu, pria dapat mempelajari teknik praktis untuk mencobanya disaat mereka melakukan hubungan intim lagi. Salah satu teknik tersebut disebut metode stop-start. Ketika seorang pria berpikir dia akan berejakulasi, berhentilah selama tiga puluh detik. Proses ini diulangi terus hingga pria itu merasa siap untuk berejakulasi.

Terapis seks juga dapat membantu pria dan pasangannya menangani masalah psikologis, emosional dalam hubungan, yang mungkin telah ada sejak lama.

Obat-obatan

Dua jenis obat yang umumnya diresepkan untuk mengobati PE:

1. Anestesi topikal, diterapkan langsung ke penis sebelum aktivitas seksual. Obat-obatan ini bekerja untuk mengurangi sensitivitas penis sehingga seorang pria tidak cepat berejakulasi tetapi juga tidak kehilangan kenikmatan seksual.

2. Obat-obatan serotonergik oral, bekerja pada pensinyalan saraf di otak dan sistem saraf untuk menunda ejakulasi.

Pria harus selalu minum obat PE dengan bimbingan seorang profesional di bidang kesehatan.

Beberapa pria juga menemukan beberapa strategi, ini dapat membantu dalam mengelola PE:

- Masturbasi sebelum hubungan intim.

Banyak pria menemukan mereka memiliki kontrol yang lebih baik jika mereka ejakulasi sesaat sebelum memulai aktivitas seksual.

- Menggunakan kondom.

Bagi sebagian pria, kondom membuat penis kurang sensitif.

- Selingan.

Beberapa pria sembari memikirkan topik non-seksual saat berhubungan seks.

- Metode remas.

Ujung penis diremas dengan lembut oleh pasangan saat seorang pria akan berejakulasi. Stimulasi berhenti selama 30 detik, lalu mulai lagi.

Sebelum mencoba strategi perawatan apa pun, pria harus berkonsultasi dahulu dengan dokter mereka.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)