Share

Kenali Gejala Sifilis Khusus Wanita Hamil, Waspada Bisa Berdampak ke Bayi

Wisnu Kurniawan , Jurnalis · Sabtu 20 April 2019 22:01 WIB
$detail['images_title']
Waspada sifilis pada wanita hamil (Foto: Netdoctor)

BERBEDA dengan Kanker Serviks dan HIV/AIDS yang penyebab utamanya adalah virus, Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri, yakni bakteri Triponema Pallidium. Sifilis masuk sebagai 4 besar infeksi menular seksual yang dapat diobati terbanyak di dunia, setelah Trichonomas, Chlamydia dan Genorrhea. Dari data WHO diperkirakan jumlah orang di dunia yang terkena infeksi menular seksual tersebut per tahunnya mencapai 6 juta orang.

Infeksi sifilis juga sering tidak disadari karena infeksi primer atau pertama menimbulkan luka seperti sariawan yang tidak berdarah, tidak bernanah dan tidak nyeri. Gejala seperti sariawan ini kerap tidak disadari jika tumbuh di leher rahim maupun bukaan vagina. Penularan terjadi saat ada kontak dengan luka mirip sariawan tersebut melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral. Sementara infeksi sekunder sifilis memberikan gejala yang sangat beragam tergantung organ tubuh yang diserang. Sifilis dapat menyerang kulit, tulang, bahkan otak.

Kenapa orang bisa kena sifilis? “Karena kontak dengan cairan yang mengandung sifilis, penularan sifilis lebih gampang daripada HIV/AIDS. Jarang orang mau memeriksakan tubuhnya saat terkena sifilis. Walaupun tidak terasa gejalanya” Ujar Dr. Adiyana Esti saat ditemui Okezone dalam acara siaran pers ‘Meskipun mematikan, pemahaman terhadap tiga penyakit reproduksi ini sangat minim’ Sabtu (20/4/2019) di Tanggerang.

 BACA JUGA : Chef Juna Tampil Garang Naik Moge, Mama Lita Ngebet Minta Dibonceng!

Gejala awal muncul saat stadium 1, 3-90 hari muncul luka di bagian alat kelamin pria maupun wanita. Lukanya bersih, tidak ada nanah dan cacat. Orang banyak tidak menyadari adanya luka ini, dianggap hanya luka biasa.

 

Gejala kedua stadium 2, 4-10 minggu muncul luka lainnya. Tidak hanya terdiam di satu organ tubuh. Biasanya terjadi luka di bagian kulit.

Gejala ketiga stadium 3, 3-15 tahun sudah mulai menyebat, bahkan bisa sampai ke jantung lewat pembuluh darah.

Selain itu, sifilis juga dapat menyebar dari Ibu ke janin dalam kandungannya atau pada saat melahirkan. Perempuan hamil yang menderita sifilis berpeluang besar memiliki bayi yang mengalami kelainan kongenital (cacat lahir) bahkan sampai janin meninggal.

“Bagi ibu hamil. Pemeriksaan sifilis penting karena kemungkinan ada sekitar 988.000 wanita hamil di Indonesia dengan sifilis aktif. Sifilis mirip dengan meningitis. Angka cakupan ibu hamil untuk memeriksa sifilis mencapai 1,7% saja.” Ujar Dr.Esti.

 BACA JUGA : 2 Resep Hidangan Serba Anggur, Cocok Buat Manjakan Lidah di Akhir Pekan!

Data di dunia menunjukkan kasus sifilis per tahunnya sampai 6 juta kasus. Sifilis dapat dicegah melalui hubungan seksual yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan. Pengobatan pun mudah bila penyakit terdeteksi di tahap awal, sehingga sangat penting bagi perempuan menyadari gejala sifilis sejak awal untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)