Selama terjadi Perang Patriotik Hebat, ratusan ribu perempuan Soviet bertempur di garis depan untuk melawan Nazi Jerman dengan syarat yang setara dengan laki-laki. Beberapa dari mereka adalah penembak jitu yang hasil fenomenalnya membantu berjalannya perang.
Melansir Rbth, Sabtu (20/4/2019) mari kita simak kisah dari tiga sniper wanita Soviet paling terkenal saat zaman perang.
1. Lyudmila Pavlichenko – Lady Death
Lyudmila Pavlichenko dianggap sebagai sniper wanita paling mematikan dari Perang Patriotik Besar, 309 orang menjadi korban pembunuhan Pavlichenko, semuanya tentara musuh dan perwira. Dijuluki "Lady Death" oleh wartawan perang asing, ia dijadikan sebagai subjek dari lagu dan film. Di Uni Soviet, wajahnya sudah terpampang dua kali di perangko.
Pavlichenko menjadi sukarelawan untuk layanan garis depan pada usia 25, ia lalu mengambil bagian dalam pertempuran untuk Odessa dan Sevastopol di Ukraina. Selama pertempuran ini, ia bertemu dengan penembak jitu lainnya dan memutuskan untuk menjalin hubungan.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, Pavlichenko memusnahkan 300 tentara dan perwira musuh. Dikatakan bahwa beberapa penembak jitu top Jerman dikirim untuk membawanya keluar, 36 di antaranya ia netralkan. Salah satu musuhnya, menurut laporan media, adalah penembak jitu Jerman dengan lebih dari 400 pembunuhan.
Pada 1943, Pavlichenko dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet, namun ia tidak kembali ke medan perang dan memutuskan untuk menghabiskan waktunya melatih penembak jitu.
2. Aliya Moldagulova
Lahir di Kazakhstan, Aliya Moldagulova berada di Leningrad ketika terjadi. Pada bulan Maret 1942, gadis berusia 16 tahun itu dievakuasi dari kota yang dikepung, bersama dengan anak-anak lain dari panti asuhan tempat ia tinggal. Pada bulan Desember di tahun yang sama, Aliya mendaftar sebagai kadet di Sekolah Instruktur Pelatihan Sniper yang baru didirikan.
“Pada Agustus 1943, penembak jitu Aliya Moldagulova bergabung dengan brigade kami. Meskipun baru berusia 18 tahun, pada bulan Oktober ia sudah memiliki 32 pembunuhan atas namanya, ” kenang salah seorang rekan prajurit wanita Aliya.
Ia juga menceritakan bahwa Aliya sangat berani. Selain menjadi penembak jitu yang sangat baik, ia juga menangkap tentara Jerman dan membawa yang terluka dari medan perang, memberikan pertolongan pertama dalam proses tersebut. Tercatat ada 78 tentara dan perwira musuh yang terbunuh olehnya. Gelar Pahlawan Uni Soviet diberikan padanya secara anumerta, dan kisah hidupnya diceritakan dalam film 1985 "Penembak jitu."
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya