ROMA – Pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, mengaku sakit hati lantaran selama tiga musim beruntun selalu dikalahkan oleh Marc Marquez dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP. Pasalnya, Dovizioso hanya bisa menjadi runner-up sebagai prestasi tertingginya.
Pada musim balap MotoGP 2017, Dovizioso sebenarnya bukanlah pembalap yang diperhitungkan untuk meraih gelar juara dunia. Akan tetapi, kala itu ia justru mampu bersaing ketat dengan Marquez dalam perebutan gelar juara hingga balapan seri terakhir. Sayangnya, saat balapan di Valencia, Dovizioso mengalami insiden dan Marquez pun menjadi juara dunia usai finis ketiga.
Baca juga: Rins Tidak Iri dengan Kontrak Jangka Panjang yang Dimiliki Marquez
Semusim setelahnya, nama Dovizioso pun tampil sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pesaing Marquez. Meski begitu, kali ini Dovizioso justru tak mampu bersaing dengan Marquez hingga seri terakhir. Di musim 2018 Dovizioso tertinggal 76 poin dari Marquez pada klasemen akhir.
Berdasarkan hal tersebut, Dovizioso berencana untuk mengalahkan Marquez di musim 2020. Sayangnya, jarak poin dirinya dengan The Baby Alien justru semakin melebar. Meski Dovizioso kembali menjadi runner-up, namun ia tertinggal 151 poin dari Marquez. Maka dari itu, ia tak ragu mengakui Marquez dan Honda sebagai kombinasi luar biasa.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya