Share

Haaland Heran Rashford, Sancho, dan Saka Bukannya Dipuji, Malah Di-bully

Rivan Nasri Rachman, Okezone · Selasa 13 Juli 2021 05:31 WIB
https: img.okezone.com content 2021 07 13 51 2439694 haaland-heran-rashford-sancho-dan-saka-bukannya-dipuji-malah-di-bully-bzbQqdG8gF.JPG Ekspresi Rashford saat gagal mengeksekusi tendangan penalti di final Piala Eropa 2020. (Foto: Reuters)
A A A

LONDON – Final Piala Eropa 2020 yang akhrinya dimenangkan oleh Tim Nasional (Timnas) Italia atas Inggris menyisakan sejumlah masalah. Terutama adanya kasus bullying yang menimpa tiga pemain Inggris, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.

Ketiga nama diatas menjadi korban serangan rasisme di media sosial lantaran kegagalan mereka dalam mengeksekusi tendangan penalti di final Piala Eropa 2020, yang berlangsung pada Senin 12 Juli 2021 dini hari WIB.

Sebagaimana diketahui, Inggris kalah dari Italia lewat drama adu penalti lantaran di waktu 120 menit skor kedua tim sama kuat 1-1. Pada saat drama tos-tosan itu berlangsung, tiga pemain Inggris, yakni Rashford, Sancho, dan Saka gagal mengeksekusi tendangan penalti mereka.

Baca Juga: Buntut Kegagalan Inggris di Piala Eropa 2020, Mural Marcus Rashford Dirusak

Momen Rashford gagal eksekusi penalti di final Piala Eropa 2020

Gara-gara kegagalan ketiga pemain itu, Inggris lantas kalah 2-3 dari Italia. Kegagalan itu lantas membuat sejumlah oknum fans Timnas Inggris justru melakukan perbuatan tidak terpuji dengan menyerang Rashford, Sancho, dan Saka.

Parahnya serangan yang dilancarkan di media sosial itu berbau rasisme dan hal tersebut tentu sangat mengecewakan. Salah satu pihak yang merasa kecewa Rashford, Sancho, dan Saka jadi korban rasisme adalah Erling Haaland.

Pemain Borussia Dortmund itu merasa heran mengapa di zaman sekarang ini masih ada orang yang suka bertindak rasisme dan diskriminasi. Hal yang lebih heran lagi, Haaland merasa tak seharusnya Rashford, Saka, dan Sancho mendapatkan hinaan rasis tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Haaland justru seharusnya ketiga pemain tersebut layak dipuji dan mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Haaland berkata seperti itu karena baik Rashford, Sancho, dan Saka adalah pemain muda yang berani untuk maju mengeksekusi tendangan penalti.

Bayangkan saja Saka yang belum berusia 20 tahun alias baru 19 tahun, sudah dipercaya menjadi penendang kelima untuk Inggris di final Piala Eropa 2020. Bagi Haaland, keberanian Saka, Sancho, dan Rashford sangatlah luar biasa.

Momen Sancho gagal eksekusi penalti di final Piala Eropa 2020

Jadi, terlepas dari kegagalan Rashford, Sancho, dan Saka mengeksekusi tendangan penalti untuk Inggris, Haaland merasa ketiga pemain tersebut tetap harus diapresiasi. Ia pun berharap semoga tak ada lagi hinaan berbau rasisme yang menimpa para pemain sepakbola.

“Saya tidak mengerti mengapa masih ada ruang untuk rasisme dan diskriminasi. Kami tidak akan pernah lelah berjuang melawan segala bentuk diskriminasi itu. Alih-alih dipuji karena berani mengambil penalti, para pemuda ini (Rashford, Sancho, dan Saka) malah diserang dengan hinaan rasis. Saya tidak bisa berkata-kata,” bunyi cuitan Haaland, dikutip dari akun twitternya, @ErliingHaaland, Selasa (13/7/2021).

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini