Share

Apakah Infeksi Paru Akut Bisa Sebabkan Kanker?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Jum'at 01 Juli 2022 16:26 WIB
$detail['images_title']
Tjahjo Kumolo meninggal sakit infeksi paru (Foto: Okezone)

INFEKSI  paru akut merupakan penyakit yang dialami MenPAN-RB Tjahjo Kumolo sebelum meninggal dunia. Karena penyakit itu, dia mesti menjalani perawatan medis beberapa hari di rumah sakit.

Jika bicara soal infeksi paru akut, menjadi pertanyaan sekarang apakah seseorang yang mengidap penyakit itu berpotensi alami kanker?

 Tjahjo Kumolo

Dokter Spesialis Paru dr Agus Dwi Susanto, Sp.P, menjelaskan bahwa infeksi paru akut seperti yang dialami MenPAN-RB itu tidak sebabkan kanker paru.

"Kanker paru itu prosesnya butuh beberapa tahun, sedangkan infeksi paru akut itu sifatnya akut," terang dr Agus pada MNC Portal, Jumat (1/7/2022).

Beda cerita kalau bicara soal infeksi paru kronik yang mana kata dr Agus pada beberapa teori mengatakan ada kaitannya dengan kejadian kanker paru. Hal ini terjadi karena proses infeksi yang lama pada infeksi paru kronik yang berisiko terjadinya mutasi sel kanker di paru-paru.

"Tapi, kalau ditanya apakah infeksi paru akut bisa sebabkan kanker paru, ya, tidak," tegasnya.

 BACA JUGA:5 Cara Mencegah Infeksi Paru Seperti yang Diderita Tjahjo Kumolo

Infeksi paru akut sendiri punya definisi yaitu infeksi yang terjadi pada jaringan parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Infeksi pada paru tersebut menyebabkan kerusakan jaringan paru. Apabila kerusakan jaringannya luas, itu dapat menyebabkan gangguan oksigen yang masuk ke dalam darah.

"Kalau sudah begitu, pasien akan sesak napas. Pada kondisi yang berat dan luas, pasien bisa mengalami gagal napas dan berisiko kematian," ungkap dr Agus.

"Infeksi paru yang disertai gagal napas pada umumnya harus masuk ICU dan seringnya memerlukan tindakan lanjutan yaitu pemasangan alat bantu napas atau ventilator," tambahnya.

1
2