TIDAK bisa disangkal, jajanan kaki lima yang biasa terdapat di banyak pinggir jalanan penjuru Jakarta memang selalu berhasil menggugah selera. Sebut saja mulai dari ketoprak, bakso malang, mie ayam, tongseng kambing kerak telor, kue serabi, batagor, bubur ayam, hingga pecel madiun jadi sederet aneka jenis jajanan pinggir jalan yang selalu menarik untuk disantap kapan pun, entah itu untuk sarapan, makan siang, ataupun makan malam.
Namun, sayangnya jajanan kaki lima yang enak-enak ini sejatinya hadir dengan tingkat kebersihan yang belum tentu bisa dipastikan. Pasalnya dengan lokasi Jakarta yang tingkat polusi udaranya sangat tinggi, yang membuat debu dan kuman sangat banyak berada di mana-mana, sampai dengan aspek peralatan memasak dan makan yang digunakan oleh para pedagang asongan tersebut.
BACA JUGA:
Kondisi di atas, alhasil menghasilkan sebuah imej yang sudah sangat terpatri terhadap jajanan kaki lima pinggir jalan, yakni makanan yang kurang bersih atau jorok. Di mana sebagian orang akhirnya sangat anti untuk mengonsumsi makanan jajanan kaki lima pinggir jalan ini, karena takut mengalami gangguan sistem pencernaan seperti contohnya sakit perut.
Akan tetapi tahukah, bahwasanya jika dikelola dengan benar maka jajanan pinggir jalan ini bisa disajikan secara layak dan higienis di sebuah restoran hotel bintang lima. Seperti misalnya yang sedang dilakukan oleh salah satu hotel bintang lima ternama di wilayah Thamrin satu ini.
“Konsep Street Food Festival 2017 ini adalah menghadirkan sensasi pengalaman menikmati jajanan kaki lima di hotel bintang lima dan juga bisa melihat makanan jajanan kaki lima ini dibuat langsung. Kita ingin memperlihatkan bahwa makanan jajanan yang biasanya kita lihat kita nikmati di pinggir jalan itu, bisa kok masuk sebagai hidangan hotel, yang pastinya akan jauh lebih bersih karena faktor higienis nya kita perhatikan sekali,” ungkap Rebecca Leppard selaku Director of Public Relation Hotel Indonesia Kempinski, kala ditemui Okezone dalam acara gathering Street Food Festival 2017, di Signatures Restaurant baru-baru ini.
Rebecca menambahkan, untuk bisa menghadirkan sajian jajanan kaki lima mulai dari bubur ayam HI, pecel madiun, mie ayam, kue putu bambu, serabi nangka, bakso malang, tongseng kambing, ketoprak dan masih banyak lagi yang lainnya. Ada persyaratan soal kesehatan yang harus dipenuhi oleh para pedagang.
HARI MERDEKA: Manfaatkan Momen 17-an untuk Belanja Online, Ini 5 Brand Fesyen yang Beri Diskon Ciamik!
HARI MERDEKA: 72 Tahun Merdeka, Kasus Gizi Buruk & Stunting Masih Jadi ''PR'' Besar Indonesia
“Jadi pedagang yang menjajakan jajanan kaki lima ini, notabene adalah penjual yang asli loh. Istilahnya, abangnya yang asli plus gerobaknya pun. Jadi bukan karyawan hotel yang kita dandani sedemikian rupa untuk jadi pedagang kaki lima. Maka dari itu, untuk bisa masuk sini kita dari pihak hotel melakukan medical check up atau tes kesehatan kepada semua para pedagang. Jadi higienis semuanya, karena yang namanya makanannya terkena keringat abangnya atau debu dari jalanan itu ya enggak ada. Secara masaknya kan di dalam ruangan ber-AC tidak kena panas,” imbuh Rebecca.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dno)
